DASAR MENULIS: KATA, KALIMAT, dan PARAGRAF
PEMILIHAN KATA, PENULISAN PARAGRAF dan PENYUSUNAN
PARAGRAF
Nara sumber :
IMAM RAHMADI S3:
Oleh : AAM
NURHASANAH, S.Pd.
GURU SMP MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS
BIOGRAFI PENULIS
Imam Fitri
Rahmadi adalah dosen Universitas
Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler UniversitΓ€t Linz
Austria (2019-sekarang).Pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo
ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di
Universitas Negeri Jakarta (2016), saya mulai tertarik untuk menekuni penulisan
akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang
(2017), saya mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak
mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan
studi lanjut ke luar negeri.
Dasar Menulis: Kata, Kalimat,
dan Paragraf
Semua orang bisa menulis. Paling sederhana menulis status di WhatsApp dan
Facebook, atau sekadar menulis keterangan foto yang diunggah di Instagram.
Tulisan bisa menggunakan kata, kalimat, dan bentuk paragraf sesukanya. Menulis
secara personal memang sangat bebas tidak harus sesuai dengan suatu aturan
penulisan tertentu. Berbeda jika ingin menulis formal, apalagi menulis untuk
keperluan akademik, terdapat berbagai kaidah baku yang harus diikuti.
Tulisan ini membahas
pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf dalam konteks
penulisan personal, formal, maupun akademik. Penulisan personal adalah
sebagaimana anda menulis status atau menulis blog dengan gaya personal.
Penulisan formal biasanya digunakan oleh para jurnalis untuk menulis berita
atau oleh para blogger profesional untuk menulis artikel populer. Sedangkan
penulisan akademik digunakan oleh para akademisi untuk menulis berbagai karya
ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, atau artikel jurnal.
Ketiga konteks
penulisan dibahas supaya dapat memberikan gambaran besar dan perbedaan di
antara ketiganya. Pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf
merupakan hal paling mendasar yang perlu dipelajari supaya dapat menulis dengan
baik. Jika hal tersebut sudah dikuasai, anda akan dapat membuat tulisan yang
enak dibaca dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan.
Beberapa strategi dalam
tulisan ini saya sarikan dari pengalaman pribadi selama belajar menulis, dan
terutama ketika mengikuti berbagai pelatihan bahasa Inggris untuk keperluan
akademik, yang biasa disebut dengan english for academic purposes. Adaptasi
strategi penulisan dari bahasa Inggris saya lakukan karena ternyata rumusan
yang digunakan jauh lebih sederhana dan mudah dipahami daripada teori yang
diambil dari Bahasa Indonesia. Tidak ketinggalan, penjelasan materi dalam
tulisan juga dilengkapi dengan contoh nyata.
Pemilihan kata sangat
menentukan rasa tulisan. Perihal pilihan kata yang tepat dan selaras untuk
menulis kalimat sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan disebut dengan
diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan
bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan
hal yang sama.
Sebagai contoh, coba
cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah.
Berbeda satu kata saja
dapat merubah rasa dari kalimat. Antara ngobrol-ngobrol, berbicara, dan
berdiskusi, ketiganya sama-sama menggambarkan proses bertukar informasi antara
ibu guru dengan kepala sekolah. Namun, kata ngobrol-ngobrol terasa lebih
personal, kata berbicara terasa lebih formal, sedangkan kata berdiskusi terasa
lebih akademik.
Jika dalam bahasa
Inggris sangat mudah untuk menemukan klasifikasi kelas kata karena bahasa
Inggris sendiri sudah jelas terbagai menjadi dua, yaitu general English dan academic
English. Selain itu, terdapat banyak kamus yang khusus berisi kumpulan
kosa kata akademik atau academic words. Pada bahasa Indonesia,
sepertinya belum ada kamus khusus seperti itu, jadi anda sendiri yang harus
cermat mempertimbangkan diksi yang akan digunakan jika ingin menulis lebih
formal atau akademik.
Contoh sederhana
lainnya, seperti kata ganti orang pertama: gue, aku, dan saya, yang
memiliki rasa tersendiri jika dipakai pada sebuah kalimat. Gue dan aku terasa
sangat personal, sedangkan saya terasa lebih formal. Lalu
bagaimana untuk penulisan akademik?
Pada penulisan
akademik, kata ganti personal baik orang pertama, kedua, atau ketiga sebaiknya
dihindari dengan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan menghilangkan
kata gantinya. Misalkan, “saya melakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan .
. .”, maka sebaiknya ditulis seperti ini: “penelitian ini dilakukan untuk
mendeskripsikan . . .”
Jadi, silakan dilihat
dan dipertimbangkan kembali diksi dalam tulisan anda selama ini; apakah
cenderung personal, lebih formal, atau bahkan sangat akademik?
Menulis kalimat yang baik sesuai
dengan Subjek, Prediket, Objek, dan Keterangan (SPOK) sudah dipelajari sejak di
bangku Sekolah Dasar (SD). Apakah anda masih ingat?
Jika masih ingat,
berarti baru saja anda membayangkan sebuah kalimat sederhana atau tunggal yang
setidaknya terdiri dari subjek dan predikat, seperti “saya membaca” atau yang
lebih lengkap “saya membaca tulisan di blog.” Namun, yang selama ini jarang
dipraktekkan dalam menulis, bahwa juga terdapat aneka bentuk kalimat majemuk
yang perlu diterapkan dalam tulisan anda supaya tidak monoton dan lebih menarik
untuk dibaca.
Terdapat 4 macam
kalimat majemuk: setara, rapatan, bertingkat, dan campuran. Jujur saja, saya
sendiri tidak pernah menerapkan keempat rumusan kalimat majemuk tersebut karena
cukup rumit. Saya justru selalu menggunakan rumus yang saya dapat ketika
belajar bahasa Inggris untuk keperluan akademik yang jauh lebih sederhana.
Selain kalimat
sederhana (simple sentence), dalam bahasa Inggris terdapat dua
bentuk kalimat lain, yaitu kalimat gabungan (compound sentence) dan
kalimat kompleks (complex sentence). Kalimat gabungan dibuat dengan
menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk),
and (dan), nor (maupun), but (tetapi),
or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan
kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika),
after (setelah), because (karena), since (sejak),
although (meskipun), while (sementara), dan
lainnya. Supaya lebih jelas, seperti ini contohnya:
Kalimat sederhana:
Saya membaca tulisan di blog.
Kalimat sederhana ini
bisa dikembangkan menjadi kalimat gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan
tentang cara menulis kalimat.
Kalimat sederhana
tersebut juga bisa dijadikan kalimat kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari
rumah.
Satu lagi, kalimat
gabungan dapat disatukan dengan kalimat kompleks yang kemudian disebut sebagai
kalimat campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan
tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
Jadi, anda harus
menerapkan variasi kalimat dalam setiap paragraf supaya tulisan tidak monoton
dan lebih menarik untuk dibaca. Variasi kalimat ini berlaku untuk penulisan
personal, formal, dan akademik. Mari kita simak bagaimana menyusun paragraf
dulu, setelah itu akan saya jelaskan penerapan variasi kalimat dalam sebuah
paragraf.
Apalagi tentang
paragraf, pasti anda sudah sering mendengar penjelasannya. Betul, paragraf
adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic
sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main
idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting
sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Dalam kata lain,
sering disebut juga bahwa paragraf memiliki satu induk kalimat dan beberapa
anak kalimat. Kesimpulan bisa ditambahkan pada setiap akhir paragraf jika
dibutuhkan.
Secara umum, paragraf
dibagi menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan induktif. Paragraf deduktif
meletakkan gagasan utama pada kalimat pertama dalam paragraf dengan penjelasan
dari umum ke khusus. Sedangkan paragraf induktif adalah sebaliknya; gagasan
utama pada kalimat terakhir dalam paragraf degan penjelasan dari khusus ke
umum. Nah, supaya tulisan enak dibaca dan mudah dipahami, sebaiknya gunakan
jenis paragraf yang pertama.
Gagasan utama yang
terletak pada kalimat pertama dalam sebuah paragraf memudahkan pembaca untuk
langsung mendapatkan ide pokok paragraf di awal. Berbeda ketika gagasan utama
diletakkan pada kalimat terakhir dalam sebuah paragraf, pembaca harus membaca
sampai ujung paragraf dulu baru mendapatkan ide pokoknya. Lantas bagaimana
caranya menyusun paragraf yang enak di baca dan mudah dipahami?
Sekarang saatnya
menerapkan variasi kalimat dalam sebuah paragraf. Caranya sederhana untuk
membuat paragraf yang enak di baca dan mudah dipahami: tulis kalimat topik
dalam bentuk kalimat sederhana, baru kemudian lakukan variasi bentuk kalimat
pada beberapa kalimat penjelasnya. Jadi, kalimat topik yang berlaku sebagai
gagasan utama harus ditulis dalam bentuk sesederhana mungkin. Hindari
menggunakan kalimat gabungan dan kompleks untuk menuliskan gagasan utama. Sebaliknya,
lakukan aneka variasi kalimat pada beberapa kalimat penjelas dan diperhalus
transisinya dengan konjungsi atau kata penghubung. Supaya lebih jelas, mari
kita lakukan simulasi paragraf dengan menggunakan beberapa kalimat berikut:
Kalimat topik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan.
Beberapa kalimat
penjelas:
Bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas.
Karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri.
Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit.
Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel.
Lebih banyak waktu untuk keluarga.
Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi.
Menghemat biaya operasional kantor.
Apabila dijadikan
paragraf yang semua merupakan kalimat sederhana, maka jadinya seperti ini:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Bekerja
dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas. Karyawan harus membuat
jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah
sempit. Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel. Lebih banyak
waktu untuk keluarga. Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Menghemat
biaya operasional kantor.
Namun, jika anda
melakukan variasi bentuk kalimat dan menambahkan beberapa konjungsi, menjadi
lebih enak dibaca dan mudah dipahami seperti ini:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada
satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu
jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja
sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada
sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih
fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain
itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat
pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat
biaya operasional kantor.
Silakan rasakan
perbedaannya. Bandingkan antara membaca paragraf yang isinya semua hanya
kalimat sederhana dengan paragraph yang berisi variasi kalimat gabungan dan
kompleks. Konjungsi yang berfungsi sebagai transisi antar kalimat membuat
setiap kalimat dalam paragraf mengalir dengan baik sehingga paragraf enak
dibaca dan mudah dipahami.
Satu hal lagi tentang
paragraf yang penting disampaikan sebelum tulisan ini saya sudahi. Masih banyak
yang kebingungan dalam membuat kalimat topik sebagai gagasan utama dalam
paragraf. Baik, cara gampang untuk membuatnya, adalah pastikan anda meletakkan ide
pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik.
Contohnya seperti kalimat topik di atas: “Bekerja dari rumah memiliki
kekurangan dan kelebihan”, di sini kekurangan dan kelebihan bekerja dari rumah
menjadi ide pengontrolnya. Ada lagi misalnya: “Pencegahan virus Corona dapat
dilakukan dengan berbagai cara,” maka di sini berbagai cara pencegahan virus
dijadikan pengontrol paragraf sehingga kalimat penjelasnya harus terdiri dari
beberapa kalimat yang memberikan informasi apa saja berbagai cara pencegahannya.
Sangat menarik membahas hal
mendasar dalam menulis. Sayangnya tulisan ini sudah terlalu panjang dan lebih
baik untuk disambung pada lain kesempatan. Apalagi membahas tentang paragraf,
sangat tidak cukup hanya dijelaskan dalam satu postingan tulisan. Bahkan, ada
satu buku khusus yang membahas tentang bagaimana menulis aneka model paragraf
yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku.
Beberapa dasar menulis
yang dijelaskan di sini, sekiranya cukup untuk dijadikan bekal untuk dapat
menulis dengan baik dalam konteks personal, formal, maupun akademik.
Selebihnya, perlu membiasakan diri untuk memilah dan memilih diksi yang sesuai,
menulis aneka variasi kalimat, dan menyusun paragraf yang enak dibaca dan mudah
dipahami. Semakin banyak berlatih, semakin terampil menulis.
Setelah Pak Imam menyuguhkan materi, diskusi
dilanjutkan dengan kegiatan
“SESI TANYA
JAWAB“
[19.30, 9/4/2020] pak Bambang: P1
[19.31, 9/4/2020] pak Bambang: Assalaamu'alaikum wr
wb.
Perkenalkan saya:
Dito Anurogo.
Dosen di Unismuh Makassar.
Mau bertanya:
1. Bagaimana proses dan rahasia kreatif Anda?
2. Adakah hambatan terbesar selama proses kreatif
ini?
3. Bagaimana Anda melihat fenomena literasi pada
generasi milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan berita hoaks.
Mohon pencerahan. Terima kasih.
[19.37, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Hi Pak Dito,
1. Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan
adalah dengan membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti ditemukan
dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil melamun. Jika
anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak input sebelum
outputnya ditulis.
2. Hambatan terbesar adalah mencari Niche alias
topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang lain. Saya lebih sudah
menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti, tantangannya adalah mencari
reserach gap sebagai novelty penelitian kita.
3. Literasi digital generasi milenial masih sangat
minim. Gerakan literasi digital di Indonesia sudah banyak yang mengarah ke
penanggulangan hoaks, ciber bullying, pornografi, dan lainnya. Justru yang kur…
[19.37, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[19.37, 9/4/2020] pak Bambang: P2
[19.37, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum.
terimakasih pak imam, setelah membaca dasar menulis jadi diingatkan kembali
bahwa sebenarnya cara menulis sdh dr SD dipelajari, tp selama ini menulis lupa
menggunakan dasar membuat paragraf dll.
Pertanyaan: .Bagaimana tips memilih konjungsi yang
tepat untuk menghubungkan setiap kalimat dlm satu paragraf dan bagaimana
menghubungkan antar paragraf
Bilal - Bengkulu
[19.40, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Waalaikumsalam,
Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis
kalimatnya.
Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan
kalimat topiknya.
Untuk menjawab ini harus melihat gambaran besar
struktur sebuah artikel.
[19.40, 9/4/2020] pak Bambang: P3
[19.41, 9/4/2020] pak Bambang: [9/4 19:23] +62
856-9733-1194: Assalmualaikum pak imam...semoga sehat selalu. Bagaimana cara
membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
[9/4 19:24] +62 856-9733-1194: suheri tangerang
[19.41, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Struktur artikel
terdiri dari: pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
Jika ditarik garis-garis, semuanya berkaitan. Mulai
dari judul, pendahuluan hingga kesimpulan.
[19.41, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Maaf, belum N.
[19.42, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Saya belum
selesai jawabnya Mr. Moderator, sebentar ya. Nanti saya kasih N,
[19.42, 9/4/2020] pak Bambang: Ok
[19.42, 9/4/2020] pak Bambang: Lanjut
[19.44, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jadi, dalam
pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu.
Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu
nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel
nyambung semuanya.
[19.46, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Kemudian, terkait
menyambungkan antar kalimat, perlu diketahui tentang ini dulu. Kalimat terbagi
menjadi 4: pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seruan.
[19.46, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Contohnya ini.
[19.47, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jadi, dilihat,
kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun,
padahal, dan lainnya.
[19.47, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Juga terdapat
beberapa fungsi konjungsi. Dalam bahasa inggris enak sudah ada daftarnya. Pada
bahasa indonesia perlu diterjemahkan dulu
[19.47, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[19.48, 9/4/2020] pak Bambang: P4
[19.48, 9/4/2020] pak Bambang: Ass. Wr. Wb
Selamat Siang
pak. Maaf saya ingin bertanya :
Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang dibahas/ fiutarakan. Apakah bisa untuk memperjelas kalimat yang
dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah
lain paham jika menggunakan bahasa lokal.
Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
Terimakasih
Rifatun Salatiga
[19.50, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ini belum saya
jawab. Diksi tidak perlu indah yang penting sampai pada pembaca. Jadi, dalam
memilih diksi sesuaikan dengan target pembaca. Diksi yang terlalu tinggi itu
justru bikit tulisan melayang dan tidak menyentuh ke tanah. Ibaratnya begitu.
Itu istilahnya adalah inflated words.
[19.51, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Bisa. Cara
penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih
penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut.
Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia
semua orang sudah paham kalau iti istilah di luar bahasa indonesia.
[19.51, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[19.52, 9/4/2020] pak Bambang: P5
[19.52, 9/4/2020] pak Bambang: Bagaimana cara
berlatih supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga
menarik bagi para pendengar atau pembaca?
Wassalam supyanto kota bekasi
[19.55, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Sekali lagi,
perbanyak input. Perbanyak membaca dulu sehingga kata-kata yang anda miliki
akan semakin kaya. Maaf, kasarannya seperti itu, jangan harap bisa menulis
bagus kalau tidak pernah membaca.
Nantinya, anda akan dengan otomatis ketika ingin
menulis muncul diksi-diksi yang bagus. Tulisan anda juga otomatis akan semakin
bagus.
Ini ceklist bagaimana cara memilih diksi. Jadi
sebetulnya tolok ukur pemilihan diksi yang paling penting adalah apakah
diksi/kata yang dipilih dipahami pembaca atau tidak.
[19.56, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[19.56, 9/4/2020] pak Bambang: P6
[19.56, 9/4/2020] pak Bambang: Bertanya: menurut
pengalaman Mas Imam Fitri Rahmadi
Lebih sulit mana menyusun kata kalimat paragraf
dengan mengoreksi tulisan orang lain
Krn hukum nya sama
Kalau membuat kalimat yg dilihat diparagraf tinggal
memberi kata penyambung yg manis, jika mengoreksi tulisan org lain lbh sulit
apa sebaliknya? Terima kasih
[19.59, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Hmmm..menyusun
dan mengoreksi. Mengoreksi dalam arti apa ini?
Kalau membenarkan tulisan orang lain yang banyak
kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata sendiri.
Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus benerin baju
yang salah jahit.
Namun, jika dasar-dasar menulis sudah dikuasai, akan
mudah mengoreksi tulisan orang lain.
[19.59, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[19.59, 9/4/2020] pak Bambang: Iklan antrian
pertanyaan
[19.59, 9/4/2020] pak Bambang: P7
[20.00, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh
Saya :
Dra. Sitti Dahliah
Guru SMAN 3 Pinrang Sulawesi Selatan
Ingin membuat blog ... Oleh pak Jay saya diminta
menghubungi pak Bambang π
[20.00, 9/4/2020] pak Bambang: Maaf
[20.00, 9/4/2020] pak Bambang: Lanjut
[20.01, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Gak ada
pertanyaan ini Mr.BamS
[20.01, 9/4/2020] pak Bambang: P8
[20.01, 9/4/2020] pak Bambang: Salam
Mohon pencerahan Bp Imam
Beberapa saat lalu saya cukup aktif berlatih
menulis. Rasanya wkt itu agak lancar. Dalam kurun wkt 2 th tdk latihan lg. Saat
memulai jadi kaku dan terasa harus mengulang dr awal. Mengapa begitu?
Isminatun, Sukoharjo
[20.04, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Salam Ibu
Ismiatun,
Bahasa secara alamiah memang seperti itu, baik dari
segi writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak
belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali.
Solusinya, membiasakan diri kembali untuk menulis.
Sebetulnya tidak mengulang dari awal, Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali
kebiasaan Ibu dalam menulis dulu, kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari
sekarang hingga ke depannya.
[20.04, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.04, 9/4/2020] pak Bambang: P9
[20.04, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum
Nama saya RASITA
Kepala SDN 16 Penarik Kab Mukomuko Prov Bengkulu
1. Bagai mana membuat
pragraf
yg tepat ?
[20.06, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ini pertanyaan
mendasar yang sangat penting.
Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya
tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.
Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam.
[20.08, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ini struktur paragraf
yang lebih lengkap. Jadi kalimat penjelas itu terbagi menjadi 2: 1) kalimat
penjelas mayor; dan 2) kalimat penjelas minor. Kalimat penjelas mayor
menjelaskan kalimat topik. Kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas
mayor. Kemudian, diakhiri dengan kalimat penutup bila diperlukan.
[20.08, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Itu dari segi
struktur. Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya:
[20.10, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Kalimat penjelas
itu juga macam-macam. Bisa berupa fakta, alasan, contoh, data, dan lain
sebagainya.
[20.12, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Praktik menulis
paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa
atau kenapa dari kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka
jelaskan apanya.
Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan
kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi,
saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah
dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada
juga yang menggunakan alternatif kata "jika".
Seperti itu kurang lebihnya.
[20.12, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.13, 9/4/2020] pak Bambang: P10
[20.13, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum Mas
Imam. Bagaimana membuat sebuah paragraf yg baik dan menarik untuk dibaca?
karena sudah berkali-kali saya coba buat tulisan, tulisan saya kurang menarik
dan biasa saja. Tidak seperti om jay, om bams, om budi, bahkan Mas Imam. Adakah
tips khusus untuk mengembangkan sebuah diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik
untuk dibaca???
AAM
NURHASANAH, S.Pd.
Kp. Gajrug, Lebak-Banten.
[20.14, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ini ada ceklist
paragraf yang baik.
[20.16, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ini agak dalam
pembahasannya. Paragraf yang baik dan benar harus memperhatikan koherensi dan
kohesinya. Jika keduanya terpenuhi, paragraf baik.
Koherensi berarti logikanya nyambung dari kalimat
topik hingga minor detailnya. Kohesi berati kata, diksi, konjungsi yang dipakai
tepat hingga mudah dibaca.
[20.16, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Setidaknya ada 2
model yang bisa membantu Ibu bagaimana menyusun paragraf yang baik:
[20.18, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Model pertama. P:
kalimat topik. E: penjelasan kalimat topik (major detail). E: bukti yang
menjelaskan major detai (minor detail) yang bisa berisi fakta, quote, data,
atau contoh. L: diakhiri dengan menyambungkan semuanya di penutup.
[20.20, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ini model yang
ke-2. C: klaim sebagai pernyataan kalimat topik. P: bukti yang bisa anda
berikan untuk mendukun kalimat topik. dan R: kaitan keduanya sebagai kesimpulan
atau penutup jika diperlukan.
[20.20, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.20, 9/4/2020] pak Bambang: P11
[20.20, 9/4/2020] pak Bambang: Selamat malam mas
imam, senang sekali membaca artikel mas imam karena banyak menggunakan kata dlm
B.inggris ( saya guru b.inggris jadi lebih enjoy bacanya). SAya baru tahu
perbedaan penggunaan aku dan saya. waktu menulis di b log saya sempat bingung
pake aku atau saya. pertanyaan, untuk artikel bebas yang mana yang harus
digunakan. kata personal, formal atau akademik?
[20.24, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Artikel bebas
atau artikel populer bisa menggunakan antara kata personal atau formal. Yang
pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam penulisan akademik.
Dalam konteks blog, saya dan anda masih termasuk
formal, para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan
kamu bisa digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali
siapa pembaca.
Senang mendengar Ibu guru bahasa inggris.
[20.24, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.25, 9/4/2020] pak Bambang: P12
[20.25, 9/4/2020] pak Bambang: Ijin bertanya
Tentang penggunaan kalimat, kata atau juga frasa
Terkadang dalam menulis buku ada beberapa istilah
teknis yang justru kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sedikit aneh,
dan mungkin berubah pemahaman bagi pembaca
Adakah ketentuan dari penerbit bahwa naskah
diupayakan dalam bahasa Indonesia yang baku?
Saya baru membuat 2 buah buku melalui penerbit
independen
Ada sedikit "kebebasan"
Dalam soal naskah
Terimakasih sebelumnya
Sius SMA 2 Salatiga
[20.26, 9/4/2020] pak Bambang: Sambil nunggu jawaban
P12, dibelakang masih ada belasan pertanyaan. Waktu diskusi sampai 20.30 WIB. π
[20.27, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Tidak ada. Dalam
tata bahasa indonesia yang resmi pun kata asing boleh dimasukkan dengan cara
penulisan tertendiri. Biasanya dengan dicetak miring.
Semua tergantung konteks dan terget pembaca
sebetulnya. Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah teman saya diterbitkan di
sana dengan gaya bahasa elu gue. Tidak msalah karena target pembaca anak alay.
Salam, Ibu Sius, saya aslinya dari Klaten. Dekat
dengan salatiga
[20.28, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.28, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Bagaimana
sebaiknya, saya fleksibel
[20.28, 9/4/2020] pak Bambang: Ok
[20.28, 9/4/2020] pak Bambang: P13
[20.28, 9/4/2020] pak Bambang: Mas Imam mau nanya
Sebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan paragraf
deduktif, induktif atau campuran . Atau
boleh semuanya. Mhn pencerahannya.mksih. Mukminin Lamongan
[20.31, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Secara umum,
boleh semuanya.
Namun, dalam teori penulisan akademik, supaya
paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu
di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu.
Sejauh saya mengamati, penerapan paragraf deduktif,
induktif atau campuran, itu hanya
diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian
sekolah.
Namun, praktek dalam menulis, yang banyak digunakan
adalah paragraf deduktif.
[20.31, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.31, 9/4/2020] pak Bambang: P14
[20.32, 9/4/2020] pak Bambang: Apakah dalam
penulisan paragraf dalam sebuah buku
misalnya buku untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik
atau boleh bervariasi?
Agus Ponjong
[20.33, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Sekali lagi,
pemilihan diksi tergantung target pembaca.
Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi
yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.
Beda misalkan membuat buku teks untuk anak kuliah
atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan
diksi akademik.
[20.34, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.34, 9/4/2020] pak Bambang: P15
[20.34, 9/4/2020] pak Bambang: Apakah menulis harus
benar benar menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi. ππ»
Ridwan Nurhadi - Tangerang
[20.36, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Tidak.
Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum Glen Fredly, "terserah . .
." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.
Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan patokan,
setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam
penulisan fiksi.
Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak
seketat penulisan non-fiksi.
[20.36, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.36, 9/4/2020] pak Bambang: P16
[20.36, 9/4/2020] pak Bambang: Slmt mlm mas
Imam..apakah sebuah paragraf yg Baik harus terdiri dr 4 jenis kalimat spt
contoh mas Imam..tks
Firdaus_SMKN 16 Jakarta
[20.37, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Tidak. Ini
sepertinya sudah ada jawabannya di komentar tulisan di blog.
[20.37, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Maaf, untuk
mempersingkat waktu . .
[20.37, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.37, 9/4/2020] pak Bambang: P17
[20.37, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum...
Selamat malam Mas Imam. Perkenalkan nama saya Uri dari Majalengka. Ijin
bertanya : Bagaimana cara membuat kalimat utama yang baik ketika kita akan
menyusun paragraf dan dimana menempatkan kalimat utama tersebut pada suatu
paragraf, apakah di awal, di tengah, atau di akhir paragraf, agar lebih mudah
dalam menjabarkan menjadi sebuah paragraf yang utuh dan baik? terima kasih
[20.40, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ini rumus
gampangnya. Kalimat topik selalu taruh di depan. Kalimat topik dilengkapi
dengan controling idea atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah yang
dijelaskan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka detail
atau contoh. Kemudian diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
[20.40, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.40, 9/4/2020] pak Bambang: P18
[20.41, 9/4/2020] pak Bambang: Assalmualaikum pak
imam...semoga sehat selalu. Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa
dinikmati oleh pembacanya?
[20.41, 9/4/2020] pak Bambang: suheri tangerang
[20.44, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Baik, muncul lagi
pertanyaan seperti ini, ini penjelasan lebih lanjutnya:
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata yang mudah dipahami
2. Gunakan kata yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata yang paling kuat diantara pilihan
diksi yang ada
4. Lebih baik, tekankan pada penggunakaan kata yang
positif daripada sebaliknya
5. Hindari penggunaaan diksi yang tinggi secara
berlebihan
6. Juga hindari diksi yang terlalu jadul
Jadil, sekali lagi, diksi dipilih sesuai target
pembaca.
[20.44, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.45, 9/4/2020] pak Bambang: Mas Imam, sebentar
boleh diminum dulu minuman segarnya
[20.45, 9/4/2020] pak Bambang: Dibelakang masih
lebih dari 15 penanya
[20.45, 9/4/2020] pak Bambang: Waktu 15 menit lagi
[20.45, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Saya sudah siapin
susu di samping saya dan juga hidangan lainnya.
[20.45, 9/4/2020] pak Bambang: Apakah pertanyaan
bisa dijapri saja
[20.46, 9/4/2020] pak Bambang: Mantap
[20.46, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Mari kita
tuntaskan. Latihan bisa dijadikan PR. Tapi saya kembalikan ke moderator . .
[20.47, 9/4/2020] pak Bambang: Ok, 1 penanya yang
akan saya angkay kesini. Sisanya maaf jadi PR mas ππ
[20.47, 9/4/2020] pak Bambang: P19
[20.47, 9/4/2020] pak Bambang: Selamat bertemu tanpa
tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik. Masalah yang
sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap
tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu
menjadi rumit kembali untuk dirangkai.
Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam
sebuah paragraf. Terima Kasih.
Yulius Roma_Tana Toraja_Sulawesi Selatan.
[20.47, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Maksudnya,
latihannya yang jadi PR.
[20.47, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Pertanyaannya
bisa saya jawab sampai selesai.
[20.48, 9/4/2020] pak Bambang: Wah sampai malam dong
[20.48, 9/4/2020] pak Bambang: Kalau disini π
[20.52, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Paling sederhana,
bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau
dinomorin.
Ini sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari
kita singgung sedikit.
Jadi, dalam menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai
dari Pendahuluan, isi, dan penutup.
Dari pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan
dibahas (thesis statement). Thesis statement/poin yang akan dibahas dijadikan
controlling ide pada setiap kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan
semuanya.
Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan
tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa.
Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit.
Ingat format ini.
[20.52, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Di sini masih
sore Mr.BamS.
[20.52, 9/4/2020] pak Bambang: πudan N belum
π
[20.52, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Saya ikut saja.
Namun akan lebih baik jika dibahas digrup biar bisa dibaca yang lain.
[20.53, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Bisa juga posting
aja semua pertanyaan di sini. Bapak dan Ibu bubar. Saya jawab satu persatu.
[20.53, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: N
[20.53, 9/4/2020] pak Bambang: Ok keren bangets
[20.53, 9/4/2020] pak Bambang: Siap
[20.53, 9/4/2020] pak Bambang: Mas Imam tahan
sebentar ya
[20.53, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: OK
[20.54, 9/4/2020] pak Bambang: Saya kirim semua
pertanyaan
[20.54, 9/4/2020] pak Bambang: Tapi ngak pakai P ya
[20.54, 9/4/2020] pak Bambang: π€£π€£
[20.54, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: OK
[20.54, 9/4/2020] pak Bambang: Kita tepuk tangan
dulu ya, tapi dalam hati. Jangan dikirim japri juga tepuk tangannya πππ
[20.55, 9/4/2020] pak Bambang: Selamat malam
Apabila sebuah tulisan berupa paragraf ditujukan
untuk anak SD usia kelas atas, kira-kira kalimat majemuk apa yg sebaiknya
dibuat agar tidak rumit dan mampu dipahami dengan baik namun tdk monoton?
Iren-DIY
[20.55, 9/4/2020] pak Bambang: Terimakasih banyak
bapak imam ilmu sangat bermanfaat, mohon maaf saya fatimah,s.si , saya baru
memulai menulis yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah tip dan trik apa
yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan menarik,dan bagaimana cara kita memilih. Kata yang
benar,dan bagaimana cara kita bisa membuat kalimat campuran yang baik'
terimakasih banyak atas bantuan nya
[20.55, 9/4/2020] pak Bambang: Apakah ide yang kita
tulis harus dijelaskan dengan detail ataukan kita menganggap bahwa pembaca
sudah punya schemata sehingga beberapa hal tidak perlu kita jelaskan dengan
rinci. Iin Kediri
[20.55, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum..
Terima kasih bagi pemateri dan moderator....
Melihat dan menyimak tulisan bapak saya percaya bp
sangat kompeten dalam bidang ini... Yg saya tanyakn..
1.sejak kapan bapak memulainya dan adakh perasaan
jenuh bagaimana mengatasinya..
2.Pernahkah tulisan bapak tidak dhargai orang dan
bagaimana kita mnimbulkn kepercayaan kepd tulisan kita sendiri.?. Makasih.
Miseran dani. kalsel.
[20.56, 9/4/2020] pak Bambang:
Assalamu'alaikum..slmat sore mas imam.
dalam beberapa bntuk paragraf. Mana yg lbih efektif
digunakan, deduktif atau induktif?
Ropiyanto. Curup - Bengkulu
[20.56, 9/4/2020] pak Bambang: Bertanya:
1. Menulis yg
kreatif tdk datang di bawah pohon, ttp dg merenung melihat fenomena barangkali
ide ada di situ, awal sy bingung sekali krn pengalaman sy menulis artikel
scopus berlatar blkng dasar teori yg mengkerucut, nahh pertanyaan saya, yg mana
yg dikatakan menulis itu mudah jika tdk punya dasar literasi yg cukup
2. Jika itu mudah di tulis, apakah benar2 tdk pernah
di tulis org lain tanpa hrs menulis studi pendahulu
3. Kebetulan sy riset ttg bimbilon yaitu bimbingan
online kebetulan sy merujuk pd artikel Khasvari dr Austria, ttg peningkatan
Social Presence Bagi pebelajar jarak jauh, barangkali bisa ada pencerahan dr
Mas Imam Fitri Rahmadi
Awal sy gabung di grup ini unt referensi sy pd
pengguna pebelajar jarak jauh
Terima kasih
Bu Iez dosen Ikip Jemberπ
[20.56, 9/4/2020] pak Bambang: Apakah dalam ragam
tulisan formal dan akademik harus selalu SPOK? Atau haruskah selalu ada unsur
tersebut?
Ditta, Subang, Jabar
[20.56, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum,
saya penulis pemula, bagaimana ciri -ciri paragraf
yang baik , apa harus lengkap dengan struktur kalimat dan pemilihan diksi yang
tepat atau yang enak dibaca saja .
terima kasih atas jawabannya.
Etik Nurinto,S.Pd.SD
Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
[20.56, 9/4/2020] pak Bambang: pak Imam..
apakah ada gaya menulis klasik dan modern..kalo ada
apa bedanya dari segi penulisan.
Rolly. Kalsel.
[20.56, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum
Ijin bertanya, teknik curah gagasan yg seperti apa agar efektif dan
efisien dlm era ini sebagai upaya menyimpan ide yg mudah terlupakan saat terlintas dipikiran kita?Klu jaman dl
tulis dikertas kecil(blocknote) dan Hp. Terimakasih Etik Susanti SDN Tunggaknongko Semanu
Gunungkidul Yogyakarta
[20.57, 9/4/2020] pak Bambang: Bisakah jawaban pak
imam pake bahasa indo? kurang ngerti bahasa inggris
[20.57, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum ijin
bertanya mas imam
Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat,
benar ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti
saat kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen
atau mungkin tulisan fiksi lain,, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang
baku. Mohon komentarnya. Susun
Noralia Semarang
[20.57, 9/4/2020] pak Bambang: Penulisan kata yang
kurang sesuai dengan tujuan atau kontek tulisan, seperti mestinya diksi
tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya tujuan tulisan itu adalah
laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari pembeda/sekat antara penulis
dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara personalpun dirasakan.
Dan apa dampak dari kesalahan diksi itu? Rusmin
(G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL
[20.57, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamu'alaikum..
Mhn maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg
selama ini tdk banyak buku yang saya baca.
Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak
Imam.
Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan
kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar
agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
Terimakasih
Asep Dahlan
Kepsek SLB Jakarta.
[20.57, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum
Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok
Pak?
Wassalamu'alaikum
Budi Artopo
SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta
[20.57, 9/4/2020] pak Bambang: Jika pembaca kita
adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf
berdasarkan level pahaman mereka , yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?
Wiji - malang
[20.58, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum. Saya
baru belajar menulis di mulai pada group
belajar. Dan selama ini saya menulis diblog tanpaenggunakan aturan sama sekali.
Saya biarkan tulisan saya mengalir sebebas-bebasnya. Menulis bebas ada
kenikmatan tersendiri. Rasa takut kalau
tulisan kita salah tak ada lagi. Namun jika saya mengikuti aturan yg detail
tersebut saya malah blm . Apakah tulisan saya yg gaya bebas ini merupakan
tulisan yg kurang benar. Dalam kaidah menulis?
Siti Fatimah Mojokerto
[20.58, 9/4/2020] pak Bambang: Ass. War. Wab.
Sudiarto Pandis
Banggai Laut – Sulteng
Sebenarnya dalam kalimat yang akan samapikan itu
bisakah mengantikan dengan kalimat yang seolah-olah berubah sasaran ..
[20.58, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamualaikum mas
imam, smoga sehat selalu di negeri orang. Karna peserta lain sudah banyak yg
bertanya tentang materi. Maka saya akan bertanya sedikit melenceng. Bagaimakah
caranya agar kita bisa kuliah keluar negeri dengan beasiswa? ππΏ
Tito _limapuluh kota sumbar.
[20.58, 9/4/2020] pak Bambang: Sip
[20.59, 9/4/2020] pak Bambang: Ini pertanyaannya
sudah saya kirim semua.
[20.59, 9/4/2020] pak Bambang: Om Jay, mohon grup
tetap di lockdown ya π€£
[21.00, 9/4/2020] pak Bambang: Saya Mr.BamS
mengucapkan terima kasih atas kebaikan Mas Imam untuk berbagi. Semoga kebaikan
terus melahirkan kebaikan-kebaikan diantara kita semua.
[21.00, 9/4/2020] pak Bambang: πππππππ
[21.01, 9/4/2020] pak Bambang: Assalamu'alaikum..
Mhn maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg
selama ini tdk banyak buku yang saya baca.
Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak
Imam.
Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan
kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar
agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
Terimakasih
Asep Dahlan
Kepsek SLB Jakarta.
[21.01, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Baik, saya jawab
lebih kalem ya, sambil dengerin musik dan menyantap hidangan yang sudah
disediakan oleh panitia π
Insyaallah, saya akan jawab semuanya di sini.
Setelah selesai, saya akan sampaikan materi latihannya. Setelah itu, saya akan
kasih kode kalau sudah selesai.
Terima kasih Bapak dan Ibu semua, mohon maaf jika
ada banyak kesalahan dang kurang jelas dalam penyampaianπ✌️π
[21.01, 9/4/2020] pak Bambang: Maaf terlewat ππ
[21.02, 9/4/2020] Om Jay: Siap
[21.11, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Selamat malam
Apabila sebuah tulisan berupa paragraf ditujukan
untuk anak SD usia kelas atas, kira-kira kalimat majemuk apa yg sebaiknya
dibuat agar tidak rumit dan mampu dipahami dengan baik namun tdk monoton?
Iren-DIY
Jawaban:
Semua variasi kalimat bisa digunakan. Betul, supaya
tidak monoton dan membosankan ketika dibaca.
Seperti yang tertera di materi, yang menentukan rasa
tulisan adalah lebih ke diksi yang digunakan.
Ibarat seperti gambar ini yang mengibaratkan menulis
seperti melukis, diksi itu seperti warna pada lukisan. Lukisan untuk orang
dewasa dengan lukisan untuk anak-anak sangat berbeda warnanya. Begitu juga
dengan tulisan anak-anak diksi yang digunakan pasti lebih mudah dipahami
daripada diksi pada tulisan untuk orang dewasa.
[21.18,
9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Terimakasih banyak bapak imam ilmu sangat
bermanfaat, mohon maaf saya fatimah,s.si , saya baru memulai menulis yang ingin
saya tanyakan kepada bapak adalah tip dan trik apa yang di gunakan agar tulisan
kita terlihat baik dan menarik,dan
bagaimana cara kita memilih. Kata yang benar,dan bagaimana cara kita
bisa membuat kalimat campuran yang baik' terimakasih banyak atas bantuan nya
Jawaban:
Tulisan yang baik dan menarik adalah yang ditulis
sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini dalam konteks penulisan formal dan
akademik.
Tips dan trik:
Perbanyak input: membaca
Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa
dasar menulis yang sudah kita pelajari
Menulis: rajin menulis
Kata yang benar adalah kata yang digunakan sesuai
dengan tujuan dan konteksnya. K…
[21.19, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Kalimat gabungan.
[21.19, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Kalimat kompleks.
[21.20, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Kalimat gabungan
dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk),
and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga).
Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika),
after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while
(sementara), dan lainnya.
[21.21, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jika sudah sesuai
dengan kaidah di atas, kalimat campuran akan baik. Silakan lihat contoh pada
materi di blog.
[21.27, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Apakah ide yang
kita tulis harus dijelaskan dengan detail ataukan kita menganggap bahwa pembaca
sudah punya schemata sehingga beberapa hal tidak perlu kita jelaskan dengan
rinci. Iin Kediri
Jawaban:
Pertanyaan memiliki 2 dimensi.
Jika dalam karya fiksi dan/atau dalam penulian
personal, ide justru disimpan. Seperti cerpen yang ada plotnya, ide ditaruh di
klimaks atau dikasih tahu pelan-pelan supaya pembaca penasaran.
Namun, dalam penulisan non-fiksi dan/atau penulisan
formal dan akademik, ide justru harus disebutkan secara gamblang di depan. Ide
harus sudah ditonjolkan di pendahuluan, diturunkan jadi kalimat topik, dan
disimpulkan di akhir.
Misal, dalam menulis artikel jurnal, bahkan ada yang
namanya abstrak yang berisi isi tulisan, dengan membaca abstra…
[21.36, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Assalamualaikum..
Terima kasih bagi pemateri dan moderator....
Melihat dan menyimak tulisan bapak saya percaya bp
sangat kompeten dalam bidang ini... Yg saya tanyakn..
1.sejak kapan bapak memulainya dan adakh perasaan
jenuh bagaimana mengatasinya..
2.Pernahkah tulisan bapak tidak dhargai orang dan
bagaimana kita mnimbulkn kepercayaan kepd tulisan kita sendiri.?. Makasih.
Miseran dani. kalsel.
Jawaban:
1. Saya mulai rajin menulis sejak kuliah S1 dengan
mengikuti salah satu komunitas menulis tentang narasi lokal di sini:
https://akumassa.org/id/author/imam-fitri-rahmadi
Jenuh sesekali datang. Caranya tutup laptop, jalan
keluar. Baru balik lagi dengan pikiran yang fresh
2. Pernah, jangankan orang lain, saya juga pernah
tidak menghargai tulisan saya sendir…
[21.37, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3:
Assalamu'alaikum..slmat sore mas imam.
dalam beberapa bntuk paragraf. Mana yg lbih efektif
digunakan, deduktif atau induktif?
Ropiyanto. Curup - Bengkulu
Jawaban:
Dalam penulisan formal dan akademik, paragraf
deduktif lebih efektif dan sangat disarankan.
[21.46, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Bertanya:
1. Menulis yg
kreatif tdk datang di bawah pohon, ttp dg merenung melihat fenomena barangkali
ide ada di situ, awal sy bingung sekali krn pengalaman sy menulis artikel
scopus berlatar blkng dasar teori yg mengkerucut, nahh pertanyaan saya, yg mana
yg dikatakan menulis itu mudah jika tdk punya dasar literasi yg cukup
2. Jika itu mudah di tulis, apakah benar2 tdk pernah
di tulis org lain tanpa hrs menulis studi pendahulu
3. Kebetulan sy riset ttg bimbilon yaitu bimbingan
online kebetulan sy merujuk pd artikel Khasvari dr Austria, ttg peningkatan
Social Presence Bagi pebelajar jarak jauh, barangkali bisa ada pencerahan dr
Mas Imam Fitri Rahmadi
Awal sy gabung di grup ini unt referensi sy pd
pengguna pebelajar jarak jauh
Terima kasih
Bu Iez dosen I…
[21.50, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Apakah dalam
ragam tulisan formal dan akademik harus selalu SPOK? Atau haruskah selalu ada
unsur tersebut?
Jawaban:
Tidak, susunannya bisa divariasi. Namun, minimal
harus ada unsur Subjek dan Predikat untuk bisa sah diaggap sebagai kalimat.
[21.53, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Assalamualaikum,
saya penulis pemula, bagaimana ciri -ciri paragraf
yang baik , apa harus lengkap dengan struktur kalimat dan pemilihan diksi yang
tepat atau yang enak dibaca saja .
terima kasih atas jawabannya.
Etik Nurinto,S.Pd.SD
Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
Jawaban:
Secara teoretis, paragraf yang baik sudah saya
jelaskan pada materi di blog dan diperjelas kembali lewat jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.Sebagai penulis pemula, bisa bertahap tidak
harus langsung sempurna sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jadi, mohon maaf, Bapak dan Ibu; jangan sampai semua
teori yang kita bahas malam ini justru bikin keder untuk menulis. Pelan-pelan
saja mari kita pahami dan mulai terapkan sedikit demi sedikit.
[21.56, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: pak Imam..
apakah ada gaya menulis klasik dan modern..kalo ada
apa bedanya dari segi penulisan.
Rolly. Kalsel.
Jawaban:
Maaf, saya baru mendengar klasifikasi menulis dari
segi klasik dan modern, saya tidak bisa jawab.
[22.02, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Assalamualaikum
Ijin bertanya, teknik curah gagasan yg seperti apa agar efektif dan
efisien dlm era ini sebagai upaya menyimpan ide yg mudah terlupakan saat terlintas dipikiran kita?Klu jaman dl
tulis dikertas kecil(blocknote) dan Hp. Terimakasih Etik Susanti SDN Tunggaknongko Semanu
Gunungkidul Yogyakarta
Jawaban:
Curah gagasan atau bahasa kerennya brainsorming
memang sering dilakukan untuk menghimpun ide, biasanya lebih efektif dengan
berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan berpikir.
Cara yang sudah disampaikan oleh Om Bud kemarin itu
out-of-the-box banget dalam mencari dan mendokumentasikan ide.
[22.04, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Bisakah jawaban
pak imam pake bahasa indo? kurang ngerti bahasa inggris
Jawaban:
Mohon maaf atas hal tersebut. Ini sekaligus menginformasikan
bahwa semua gambar tersebut bukan buatan saya melainkan saya kumpulkan dari
berbagai sumber untuk membantu menjelaskan.
Pelan-pelan saya akan coba terjemahkan gambar
tersebut menjadi tulisan berbahasa indonesia supaya lebih mudah dipahami.
[22.08, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Assalamualaikum
ijin bertanya mas imam
Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat,
benar ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti
saat kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen
atau mungkin tulisan fiksi lain,, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang
baku. Mohon komentarnya. Susun
Noralia Semarang
Jawaban:
Betul, tulisan fiksi lebih fleksibel daripada
tulisan non-fiksi.
Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah
PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan
sudah dipahami.
Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf,
karya fiksi terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan
barusan.
[22.14, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Penulisan kata
yang kurang sesuai dengan tujuan atau kontek tulisan, seperti mestinya diksi
tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya tujuan tulisan itu adalah
laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari pembeda/sekat antara penulis
dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara personalpun dirasakan.
Dan apa dampak dari kesalahan diksi itu? Rusmin
(G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL
Jawaban:
Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus dengan
diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal dalam
konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat
secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal.
Diksi yang salah membuat kalimat susah dipahami dan
bisa berujung pada miskomunikasi.
[22.17, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3:
Assalamu'alaikum..
Mhn maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg
selama ini tdk banyak buku yang saya baca.
Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak
Imam.
Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan
kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar
agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
Terimakasih
Asep Dahlan
Kepsek SLB Jakarta.
Jawaban:
Hal tersebut sangat lumrah.
Supaya tidak terjebak, buat outline pointer yang
ingin ditulis.
Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu
tulis aja semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.
[22.19, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Assalamualaikum
Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok
Pak?
Wassalamu'alaikum
Budi Artopo
SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta
Jawaban:
Lihat dari perpektif yang lain.
Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya kita
menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan
melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.
[22.20, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jika pembaca kita
adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf
berdasarkan level pahaman mereka , yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?
Wiji - malang
Jawaban:
Dalam menulis, supaya lebih mudah dipahami, gunakan
paragraf deduktif.
[22.26, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Assalamualaikum.
Saya baru belajar menulis di mulai pada
group belajar. Dan selama ini saya menulis diblog tanpaenggunakan aturan sama
sekali. Saya biarkan tulisan saya mengalir sebebas-bebasnya. Menulis bebas ada
kenikmatan tersendiri. Rasa takut kalau
tulisan kita salah tak ada lagi. Namun jika saya mengikuti aturan yg detail
tersebut saya malah blm . Apakah tulisan saya yg gaya bebas ini merupakan
tulisan yg kurang benar. Dalam kaidah menulis?
Siti Fatimah Mojokerto
Jawaban:
Kaidah menulis sesuai dengan konteksnya, dan lebih
berlaku untuk penulisan formal dan penulisan akademik.
Dalam kasus Ibu Siti yang menulis di blog secara
personal dengan gaya sesuka hati, sebetulnya sah-sah saja. Tidak ada yang
melarang dan menyalahkan. Namun, bisa jadi tulisan…
[22.27, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Ass. War. Wab.
Sudiarto Pandis
Banggai Laut – Sulteng
Sebenarnya dalam kalimat yang akan samapikan itu
bisakah mengantikan dengan kalimat yang seolah-olah berubah sasaran.
Jawaban:
Mohon maaf, saya kurang paham dengan pertanyaan ini.
[22.32, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Assalamualaikum
mas imam, smoga sehat selalu di negeri orang. Karna peserta lain sudah banyak
yg bertanya tentang materi. Maka saya akan bertanya sedikit melenceng. Bagaimakah
caranya agar kita bisa kuliah keluar negeri dengan beasiswa? ππΏ
Tito _limapuluh kota sumbar.
Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaan yang berbeda ini.
Cerita persiapan diri dan perjuangan saya dalam
meraih beasiswa saya tuliskan di sini:
https://tigabelase.wordpress.com/category/road-to-phd
Sungguh perjalanan yang cukup pajang. Bapak dan Ibu
akan mengetahui berapa kali saya belajar bahasa inggris untuk bisa sampai pada
sampai titik ini, berapa kali saya gagal melamar beasiswa, berapa kali mengirim
email ke professor di luar negeri, dan lainnya. Semoga dapat bermanfaat bagi
teman-teman yang ingin kuliah ke luar negeri dengan beasiswa.
[22.32, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Saatnya pada
kesimpulan dan penutup:
[22.40, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Terkait dengan
kata dan penggunaannya secara umum, sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2
kategori: spoken dan written language atau bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Bahasa lisan biasanya kosa kata dan struktur
kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini banyak diadaptasi untuk menulis
dengan hara personal.
Bahasa tulisan digunakan untuk penulisan formal dan
akademik yang biasanya baik kata maupun struktur kalimatnya lebih kompleks.
Jadi, jika ingin menulis formal dan akademik, pastikan yang dipakai adalah bahasa
tulisan. Bahasa tulisan sangat konsern terhadap variasi penggunaan kata,
penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.
[22.45, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Terkait dengan
kalimat, 4 jenis kalimat dan fungsinya ini perlu diperhatikan kembali.
1. Kalimat pernyataan, berfungsi untuk menceritakan
sesuatu.
2. Kalimat pertanyaan, berfungsi untuk menanyakan
sesuatu
3. Kalimat perintah, berfungsi untuk menginstruksian
sesuatu
4. Kalimat seruan, berfungsi untuk mengespresikan
seuatu yang mengherankan/mengagetkan
Silakan keempatnya bisa digunakan untuk variasi
tulisan, selain menggunakan formula kalimat sederhana, gabungan, kompleks, dan
campuran.
[22.46, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Terkait dengan
paragraf, ada 4 tipe yang lebih jauh perlu diketahui.
[22.46, 9/4/2020] Om Jay: Super sekali
[22.47, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jika bapak dan
ibu hanya ingin menjelaskan apa itu virus corona, gunakan paragraf deskriptif.
[22.47, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jika bapak dan
ibu ingin menjelaskan asal mula virus corona, gunakan paragraf naratif.
[22.48, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jika bapak dan
ibu ingin menjelaskan cara pencegahan virus corona, gunakan paragraf
ekspositori.
[22.49, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Jika bapak dan
ibu ingin menjelaskan bahwa virus corona itu sangat berbahaya, gunakan paragraf
persuasif.
[22.50, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Satu lagi tentang
paragraf, seperti ini gambarannya jika dikemas dalam model humburger.
Kalimat topik ada di atas. Kalimat penjelas di
tengah. Kalimat penutup di akhir.
[22.50, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Latihannya:
[22.53, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Latihan 1:
Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat
topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta
tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat
pertama pada paragraf tersebut.
Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara
yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan
selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga
stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun
tetap baik sehingga tidak rentan tertular.
[22.55, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon
tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam
bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.
[22.56, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik
harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas
yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.
[22.58, 9/4/2020] IMAM RAHMADI S3: Terima kasih
Bapak dan Ibu,
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian materi
dan menjawab pertanyaan.
Latihan di atas bisa dengan sukarela dikerjakan dan
dikoreksi bersama nantinya.
Terus semangat selalu dalam menulis.
Wassalamualaikum, Wr. Wb. π