[28/4 13.19] Dr.Paidi: Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yg dpt sy uraikan sebagai berikut:
[28/4 13.24] Dr.Paidi: Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2 yg dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
[28/4 13.30] Dr.Paidi: Langkah 2, Berdsarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang
[28/4 13.31] Dr.Paidi: langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
[28/4 13.32] Dr.Paidi: Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang
[28/4 13.34] Dr.Paidi: Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
[28/4 13.34] Dr.Paidi: Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
[28/4 13.35] Dr.Paidi: Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini sy merancang pembelajaran secara blended learning)
[28/4 13.39] Dr.Paidi: Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
[28/4 13.47] Dr.Paidi: Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
[28/4 13.48] Dr.Paidi: Khusus untuk langkah yng terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
[28/4 13.50] Dr.Paidi: Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyaio format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar